🎽 Kemasan Yang Fungsi Utamanya Melindungi Kelompok Kemasan Lainnya Adalah Kemasan
jawabanyang benar adalah B. kemasan sekunder. Kemasan Sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang dibungkus, keranjang tempe, dan sebagainya.
Bentukkemasan sangat membantu sebuah produsen mengenalkan dan mendekatkan produk kepada konsumennya. Hanya dalam beberapa detik saja sebuah kemasan dapat merubah cara pikir seseorang untuk memiliki ketertarikan tinggi terhadap sebuah produk. Dilihat dari fungsinya, kemasan memiliki 4 fungsi utama, yaitu :
KemasanSekunder. Fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang dibungkus dan sebagainya. Kemasan Tersier dan Kuarter. Kemasan yang diperlukan untuk menyimpan, pengiriman atau identifikasi. Fungsi umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan.
KemasanSekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang dibungkus, keranjang tempe, dan sebagainya.
Kemasansekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang dibungkus dan sebagainya. Kemasan tersier dan kuarter, yaitu kemasan yang diperlukan untuk menyimpan, pengiriman atau identifikasi. Kemasan tersier umumnya
Kemasanyang fungsi utamanya melindungi kelompok kelompok kemasan lainnya from COM MISC at Korea University
. Kemasan merupakan salah satu elemen penting dalam sebuah produk. Pada dasarnya kemasan produk merupakan salah satu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari proses pemasaran dan distribusi suatu produk kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek dan mendorong penjualan. Kemasan adalah bagian pertama dari produk yang dihadapi pembeli dan mampu menarik atau menyingkirkan pembeli. Tapi tahukah kamu definisi kemasan yang sebenarnya? Jika belum, yuk simak ulasan yang akan kami berikan di bawah ini. Pengertian Kemasan Secara umum kemasan adalah wadah atau pembungkus yang memiliki fungsi untuk mencegah atau meminimalkan kerusakan pada produk yang dikemas. Kemasan biasanya tentang bentuk, struktur, warna, gambar dan tipografi suatu produk. Perancangan ini dibuat agar produk tersebut memiliki kelayakan untuk diperdagangkan. Kemasan yang dibuat secara kreatif dan baik, akan mempengaruhi permintaan konsumen. Artinya produk dengan kemasan yang baik memiliki daya jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang kemasannya asal-asalan. Sementara itu, ada juga yang mengatakan bahwa pengertian kemasan produk adalah suatu bahan pembungkus produk yang berfungsi untuk menampung, melindungi, mengidentifikasi, dan mempromosikan produk. Dalam proses pelaksanaannya terdapat kegiatan untuk melindungi, melestarikan, mengangkut, memberikan informasi dan menjual suatu produk. Untuk itu, tujuan utama dari penyediaan kemasan untuk produk adalah untuk melindungi dan mencegah kerusakan pada produk yang dijual. Selain itu, kemasan juga berguna sebagai sarana informasi dan juga pemasaran yang baik dengan membuat desain kemasan yang kreatif, sehingga akan terlihat lebih menarik dan mudah diingat oleh konsumen atau pelanggan. Fungsi Kemasan Banyak perusahaan yang sangat memperhatikan pembungkusan suatu barang karena beranggapan bahwa fungsi kemasan tidak hanya sebagai pembungkus, tetapi jauh lebih luas dari itu. Simamora 2007 mengemukakan bahwa kemasan memiliki dua fungsi, yaitu 1. Fungsi Protektif Fungsi protektif ini berkenaan dengan perlindungan produk, perbedaan iklim, infrastruktur transportasi, dan saluran distribusi semuanya berdampak pada pengemasan. Dengan kemasan proteknif ini, konsumen tidak perlu menanggung risiko membeli produk yang rusak atau cacat. 2. Fungsi Promosional Peran kemasan umumnya terbatas pada perlindungan produk. Namun, kemasan juga digunakan sebagai alat promosi. Dalam hal promosi, perusahaan mempertimbangkan preferensi konsumen mengenai warna, ukuran, dan penampilan. Sedangkan menurut Kotler 1999228, ada empat fungsi kemasan sebagai alat pemasaran, yaitu Self Service, kemasan semakin berfungsi semakin lebih banyak dalam proses penjualan, dimana kemasan harus menarik, menyebutkan ciri-ciri produk, meyakinkan konsumen dan memberikan kesan menyeluruh yang mendukung produk. Consumer Offluence, konsumen bersedia membayar lebih untuk kenyamanan, penampilan, keandalan, dan prestise kemasan yang lebih baik. Company and brand image, perusahaan sangat mengenal kekuatan yang terkandung dalam kemasan yang dirancang dengan cermat dalam mempercepat konsumen untuk mengenali perusahaan atau merek produk. Inovational Opportunity. Metode pengemasan yang inovatif akan menguntungkan konsumen dan juga menguntungkan produsen. Selain berfungsi sebagai media pemasaran, kemasan juga memiliki beberapa fungsi lain, yaitu sebagai berikut Kemasan melindungi produk dalampergerakan. Salah satu fungsi dasar pengemasan adalah untuk mengurangi terjadinya kerusakan, pembusukan, atau kehilangan karena pencurian atau salah penempatan. Kemasan memberikan cara yang menarik untuk menarik perhatian suatu produk dan memperkuat citra produk. Kombinasi keduanya, pemasaran dan logistik dimana kemasan menjual produk dengan menarik perhatian dan mengkomunikasikannya. Tujuan Pengemasan Menurut Louw dan Kimber 2007, pengemasan dan pelabelan kemasan memiliki beberapa tujuan, yaitu 1. Physical Production, tujuannya untuk melindungi benda dari suhu, getaran, goncangan, tekanan dan sebagainya. 2. Barrier Protection, tujuan kemasan untuk melindungi dari resistensi oksigen, uap air, debu, dan sebagainya. 3. Containment or agglomeration, barang-barang kecil biasanya dikelompokkan bersama dalam satu paket untuk efisiensi transportasi dan penanganan. 4. Information transmission, informasi tentang cara mengangkut, mendaur ulang, atau membuang produk kemasan sering ditemukan pada kemasan atau label. 5. Reducting theft, kemasan yang tidak dapat ditutup kembali atau akan rusak secara fisik sangat membantu dalam pencegahan pencurian. Paket itu juga termasuk memberikan kesempatan sebagai alat anti-pencurian. 6. Convenience, fitur yang menambah kemudahan dalam pendistribusian, penanganan, penjualan, tampilan, pembukaan, penutupan kembali, penggunaan dan penggunaan kembali. 7. Marketing, kemasan dan label dapat digunakan oleh pemasar untuk mendorong calon pembeli agar membeli produk. Jenis – Jenis Kemasan Berdasarkan struktur isinya, kemasan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu 1. Pengemasan primer, yaitu bahan pengemas yang langsung menampung bahan makanan kaleng susu, botol minum, dan lain sebagainya. 2. Pengemasan sekunder, yaitu pengemasan yang fungsi utamanya untuk melindungi kelompok pengemasan lain, seperti kotak karton untuk kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah yang dikemas dan sebagainya. 3. Kemasan tersier dan kuarter, yaitu kemasan yang diperlukan untuk penyimpanan, pengiriman atau identifikasi. Kemasan tersier umumnya digunakan sebagai pelindung selama transportasi. Berdasarkan frekuensi penggunaannya, kemasan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu 1. Kemasan sekali pakai disposable, yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah sekali pakai. Misalnya bungkus plastik, bungkus permen, bungkus daun, kardus, makanan kaleng. 2. Kemasan yang dapat digunakan berulang kali Multi Trip, kemasan jenis ini umumnya tidak dibuang oleh konsumen, tetapi dikembalikan ke agen penjual untuk digunakan kembali oleh pabrik. Misalnya botol minum dan botol kecap. 3. Kemasan yang tidak dibuang Semi Disposable. Kemasan ini biasanya digunakan untuk keperluan lain di rumah konsumen setelah digunakan. Misalnya kaleng biskuit, kaleng susu dan berbagai jenis botol. Berdasarkan tingkat kesiapan penggunaannya, kemasan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu 1. Kemasan siap pakai, yaitu bahan kemasan yang siap diisi dalam bentuk yang sudah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnya wadah botol, kaleng, dan lain sebagainya. 2. Kemasan siap dirakit, yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum diisi, misalnya kaleng berbentuk lembaran dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik. Demikian artikel kami tentang pengertian kemasan lengkap beserta fungsi, kegunaan dan jenisnya. Semoga penjelasan kami bisa membantu, terutama menambah wawasan kamu mengenai kemasan. Terima kasih telah berkunjung. Loading next page... Press any key or tap to cancel.
Kemasan produk adalah wadah yang digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di pasar Klimchuk & Krasovec, 2006, dalam Firmansyah, 2022, hlm. 176. Dahulu, kemasan produk hanya digunakan untuk sebatas untuk melindungi barang atau mempermudah barang untuk dibawa. Seiring dengan perkembangan zaman, barulah terjadi penambahan nilai fungsional dan peranan kemasan dalam pemasaran mulai diakui sebagai satu kekuatan utama dalam persaingan pasar. Selanjutnya, Firmansyah 2022, hlm. 176 berpendapat bahwa pengertian kemasan produk adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Tidak hanya mengenai rancangan wadah atau tempat penyimpanannya saja, kini kemasan produk juga harus memperhatikan desain label, penamaan, tata huruf, dan elemen desain lainnya. Sementara itu menurut World Trade Organization dalam Firmansyah, 2022, hlm. 177 pengemasan atau kemasan produk adalah suatu sistem terpadu untuk mengawetkan, melindungi, menyiapkan produk, hingga siap untuk didistribusikan ke konsumen dengan cara yang efektif, efisien, mudah, dan murah. Dalam skala makro atau manufaktur besar, tentunya kemasan produk ini juga tidak hanya harus baik kualitasnya, akan tetapi harus aplikatif dan tidak menyulitkan produksi serta distribusi produknya sendiri. Sedangkan menurut Soroka dalam Firmansyah, 2022, hlm. 177 kemasan produk adalah suatu sistem yang terkoordinasi dengan baik meliputi perencanaan, transportasi, pendistribusian, penjualan dan pemasaran suatu produk. Kemasan juga berhubungan langsung dengan teknologi, seni dan kebutuhan bisnis. Kemasan didasari oleh fungsi asalnya, yaitu sebagai wadah, pelindung, kemudahan untuk konsumen, dan informasi produk. Dapat disimpulkan bahwa kemasan produk adalah suatu wadah yang digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengidentifikasi serta membedakannya dari produk lain di pasar dengan cara mengaplikasikan desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk melalui suatu sistem yang terkoordinasi dengan baik meliputi perencanaan, transportasi, pendistribusian, penjualan, dan pemasaran agar produk dapat diterima di pasar. Fungsi Kemasan Produk Kemasan produk bukanlah hanya sekedar pembungkus produk, akan tetapi memiliki fungsi yang jauh lebih luas dari itu. Menurut Kotler dalam Firmansyah, 2022, hlm. 179 terdapat empat fungsi kemasan sebagai satu alat pemasaran, fungsi-fungsi kemasan produk tersebut di antarnya adalah sebagai berikut. Self service. Kemasan semakin berfungsi lebih banyak lagi dalam proses penjualan, di mana kemasan harus menarik, menyebutkan ciri-ciri produk, meyakinkan konsumen dan memberi kesan menyeluruh yang mendukung produk. Consumer offluence. Konsumen bersedia membayar lebih mahal bagi kemudahan, penampilan, ketergantungan dan prestise dari kemasan yang lebih baik. Company and brand image. Perusahaan mengenal baik kekuatan yang dikandung dari kemasan yang dirancang dengan cermat dalam mempercepat konsumen mengenali perusahaan atau merek produk. Inovational opportunity. Cara kemasan yang inovatif akan bermanfaat bagi konsumen dan juga memberi keuntungan bagi produsen. Sementara itu, menurut Simamora 2007, dalam Firmansyah, 2019, hlm. 179 pengemasan produk mempunyai dua fungsi utama, yaitu sebagai berikut. Fungsi Protektif. Berkenaan dengan proteksi produk, perbedaan iklim, prasarana transportasi, dan saluran distribusi yang semua berimbas pada pengemasan. Dengan pengemasan protektif, para konsumen tidak perlu harus menanggung risiko pembelian produk rusak atau cacat. Fungsi Promosional. Peran kemasan pada umumnya dibatasi pada perlindungan produk. Namun kemasan juga digunakan sebagai sarana promosi. Menyangkut promosi, perusahaan mempertimbangkan preferensi konsumen menyangkut warna, ukuran, dan penampilan. Selain berfungsi sebagai media pemasaran, kemasan juga memiliki beberapa fungsi lain, yaitu sebagai berikut Kemasan melindungi produk dalam pergerakan. Salah satu fungsi dasar kemasan adalah untuk mengurangi terjadinya kehancuran, busuk, atau kehilangan melalui pencurian atau kesalahan penempatan; Kemasan memberikan cara yang menarik untuk menarik perhatian kepada sebuah produk dan memperkuat citra produk; Kombinasi dari keduanya, marketing dan logistik di mana kemasan dimaksudkan menjual produk dengan menarik perhatian dan akan mengomunikasikannya pada konsumen Firmansyah, 2019, hlm. 180. Tujuan Kemasan Produk Menurut Louw & Kimber 2007, dalam Firmansyah, 2019, hlm. 181 kemasan produk dan pelabelan kemasan mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut. Physical Production. Melindungi objek dari suhu, getaran, guncangan, tekanan dan sebagainya. Barrier Protection. Melindungi dari hambatan oksigen uap air, debu, dan sebagainya. Containment or Agglomeration. Benda-benda kecil biasanya dikelompokkan bersama dalam satu paket untuk efisiensi transportasi dan penanganan. Information Transmission. Informasi tentang cara menggunakan transportasi, daur ulang, atau membuang paket produk yang sering terdapat pada kemasan atau label. Reducing Theft. Kemasan yang tidak dapat ditutup kembali atau akan rusak secara fisik menunjukkan tanda-tanda pembukaan sangat membantu dalam pencegahan pencurian. Paket juga termasuk memberikan kesempatan sebagai perangkat anti pencurian. Convenience. Fitur yang menambah kenyamanan dalam distribusi, penanganan, penjualan, tampilan, pembukaan, kembali penutup, penggunaan dan digunakan kembali. Marketing. Kemasan dan label dapat digunakan oleh pemasar untuk mendorong calon pembeli untuk membeli produk. Selanjutnya, menurut Firmansyah 2019, hlm. 177 ada beberapa alasan dilakukannya pengemasan sebuah produk. Beberapa tujuan kemasan produk tersebut di antaranya adalah sebagai berikut. Kemasan untuk keamanan produk yang dipasarkan. Kemasan dapat melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen. Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, menarik dan tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca. Kemasan untuk membedakan dengan produk pesaing. Melalui kemasan, identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk pesaing dan membedakan produknya. Kemasan untuk meningkatkan penjualan. Kemasan harus dibuat menarik dan unik, dengan demikian diharapkan dapat memikat perhatian konsumen, sehingga penjualan meningkat. Jenis-Jenis Kemasan Produk Berdasarkan tingkat kesiapan pakai, kemasan produk dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni sebagai berikut. Kemasan siap pakai, yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnya adalah wadah botol, wadah kaleng, dan sebagainya. Kemasan siap dirakit, yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum pengisian, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik Firmansyah, 2019, hlm. 182. Sementara itu, berdasarkan struktur isi, kemasan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut Kemasan Primer, yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan kaleng susu, botol minuman, dll. Kemasan Sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang dibungkus dan sebagainya. Kemasan Tersier dan Kuarter, yaitu kemasan yang diperlukan untuk menyimpan, pengiriman atau identifikasi. Kemasan tersier umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan Firmansyah, 2019, hlm. 182. Sementara itu apabila dilihat berdasarkan frekuensi pemakaiannya, menurut Firmansyah 2019, hlm. 182 kemasan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu Kemasan sekali pakai Disposable, yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali pakai. Contohnya bungkus plastik, bungkus permen, bungkus daun, karton dus, makanan kaleng; Kemasan yang dapat dipakai berulang kali Multi Trip, kemasan jenis ini umumnya tidak dibuang oleh konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik. Contohnya botol minuman dan botol kecap; Kemasan yang tidak dibuang Semi Disposable, Kemasan ini biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai. Contohnya kaleng biskuit, kaleng susu dan berbagai jenis botol. Dimensi dan Indikator Kemasan Produk Dalam perancangan atau bahkan penelitian suatu kemasan produk, dapat kita memperhatikan beberapa aspek dasar, komponen, atau dimensi kemasan produk itu sendiri yang di antaranya adalah sebagai berikut. Daya Tarik Kemasan, Daya tarik kemasan sangat penting guna tertangkapnya stimulusoleh konsumen yang di sampaikan ke produsen sehingga diharapkan konsumen tertarik pada produk tersebut. Menurut Wiryo 1999, dalam Firmansyah, 2019, hlm. 193 daya tarik visual kemasan dapat digolongkan menjadi dua yaitu daya tarik visual dan daya tarik praktis. Daya Tarik Visual, Daya tarik visual mengacu pada penampilan kemasan atau label suatu produk mencakup warna, bentuk, merk/logo, ilustrasi, teks/tipografi, dan tata letak elemen visual. Merk/logo, Tanda-tanda identifikasi seperti merek dengan logo perusahaanadalah meningkatkan daya tarik konsumen. Merek atau logo ini berperan sebagai brand image sehingga dipandang dapat menaikkan gengsi atau status seorang pembeli. Ilustrasi Merupakan alat komunikasi sebuah kemasan bahasa universalyang dapat menembus rintangan perbedaaan bahasa. Ilustrasi initermasuk fotografi dan gambargambar untuk menarik konsumen. Tipografi Tipografi adalah teks pada kemasan yang berupa pesanpesan kitauntuk menjelaskan produk yang di tawarkan sekaligus menyerahkan konsumen untuk bersikap dan bertindak sesuaidengan harapan produsen. Tata letak Tata letak adalah paduan semua unsur grafis meliputi warna, bentuk, merek, ilustrasi, topografi, yang menjadi suatu kesatuan baru yang disusun dan di tempatkan pada kemasan Firmansyah, 2019, hlm. 192. Bahan Kemasan Produk Beberapa bahan baku yang biasa digunakan untuk membuat kemasan produk di antaranya adalah sebagai berikut. Plastik Plastik merupakan jenis kemasan yang paling banyak digunakan dalam industri saat ini. Kemudahannya dalam memproduksi membuatnya menjadi pilih kemasan paling murah. Akibat buruknya kita telah membuat sampah plastik begitu besar dalam beberapa dekade terakhir dan berdampak buruk bagi kondisi alam juga. Sebagian besar kita menganggap plastik untuk kemasan tidak ada bedanya satu dengan lainnya, padahal plastik dibuat sesuai penggunaan kemasan. Ada plastik yang dibuat khusus untuk produk tertentu dan tidak boleh digunakan untuk jenis produk lain. Misalnya saja botol plastik, dibuat oleh pabriknya dengan kode tertentu. Banyak dari kita terutama Industri kecil menggunakan plastik tidak pada tempatnya. Akibat dari penggunaan plastik yang tidak sesuai dengan fungsinya ini, dikhawatirkan akan terjadi perpindahan komponen kimia dari plastik ke dalam makanan. Beberapa kemasan plastik berasal dari material polyetilen polypropilen polyvinylchlorida yang jika dibakar atau dipanaskan dapat menimbulkan dioksin, suatu zat yang sangat beracun dan merupakan penyebab kanker serta dapat mengurangi sistem kekebalan tubuh seseorang. Kertas Selain plastik, kertas juga menjadi alat pengemas makanan. Namun ada beberapa kertas yang seharusnya tidak boleh untuk dijadikan kemasan, terutama adalah kertas bekas seperti bekas majalah atau koran. Kertas bekas memiliki tulisan yang terbuat dari tinta dan terdeteksi mengandung timbal Pb yang melebihi batas. Di dalam tubuh manusia, timbal masuk melalui saluran pernapasan atau pencernaan menuju sistem peredaran darah, dan kemudian menyebar ke berbagai jaringan lain seperti ginjal, hati,otak, saraf dan tulang. Kaleng Kini semakin banyak makanan dan minuman yang dikemas dalam kaleng. Umumnya produk yang dikemas dalam kaleng akan hilang kesegarannya, juga nilai gizi turun akibat pengolahan dengan suhu tinggi. Pada pemakaiannya, kaleng harus dilapisi timah putih Sn dengan sistem pelapisan sangat ketat dan tidak boleh ada lubang pori sekecil apa pun. Kaleng ini harus dilapisi lagi dengan enamel bila akan digunakan untuk makanan yang mudah menimbulkan korosi karat. bahaya utama makanan kaleng yaitu tumbuhnya Clostridium botulinum yang dapat menyebabkan keracunan botulinin. Styrofoam Riset telah membuktikan bahwa bahan styrofoam sangat diragukan keamanannya untuk kesehatan. Styrofoam yang dibuat dari kopolimer styrene menjadi populer di kalangan bisnis makanan, karena bahan tersebut dapat mencegah terjadinya kebocoran dan mampu mempertahankan bentuknya saat dipegang pelanggan. Bahan tersebut juga mampu mempertahankan suhu panas dan dingin agar tetap nyaman dipegang, dan yang membuatnya sangat populer di kalangan pebisnis makanan adalah harganya yang sangat relatif murah. Kaca Salah satu bahan kemasan makanan yang paling aman adalah kaca. Kelemahannya, kemasan gelas tidak tahan pada suhu tertentu dan rentan pecah. Meskipun ada juga beberapa jenis gelas yang memang tahan sampai suhu tertentu Firmansyah, 2019, hlm. 184-186. Merancang Kemasan Produk Menurut Firmansyah 2019, hlm. 187 beberapa hal yang dapat diperhatikan untuk merancang atau mendesain kemasan produk di antaranya adalah sebagai berikut. Lakukan Survei Lakukan survei untuk mengenal konsep desain kompetitor, seberapa pengaruh desain kompetitor terhadap penjualan produk. Buat Panelis dan polling untuk mengetahui seberapa kuat kompetisi antara konsep desain produk anda dengan kompetitor. Dari hasil survei ini desainer akan mampu menciptakan konsep desain kemasan yang bisa bersaing. Buat konsep desain kemasan dalam beberapa alternatif. Buatlah minimal 2 konsep desain kemasan sebagai bahan perbandingan antar dua konsep desain yang telah dibuat. Pilihan terbanyak terhadap salah satu konsep menjadi indikasi karakter konsumen terhadap produk yang akan dikemas nantinya. Ciptakan desain kemasan yang unik dan menarik dan berkarakter. Usahakan untuk menciptakan desain kemasan produk yang belum dipakai oleh produk lain. Sehingga produk yang ditawarkan memberikan kesan lebih menarik dan lebih unik dibandingkan produk lain dengan jenis usaha yang sama. Sesuaikan desain kemasan dengan isi produk. Desain kemasan yang dirancang selayaknya harus mengacu kepada jenis dan karakter produk yang akan dikemas. Sehingga jangan sampai terjadi desain kemasan tidak memberikan corak produknya. Misal, desain sabun mandi tentunya berbeda dengan konsep desain pelumas mesin motor, sehingga kewajiban desainer memperkuat persepsi ini. Sesuaikan desain kemasan dengan karakter desainer kemasan harus pandai menganalisa kelompok segmen produk yang akan dikemas sehingga acuan hebatnya sebuah desain kemasan bukan hanya pada bagus atau tidaknya dari sisi grafisnya, tapi bagaimana desain yang diciptakan tersebut selaras dengan sasaran pasar yang dibidik, sehingga calon konsumen tidak merasa asing dengan desain kemasan yang dibuat. Membuat desain kemasan produk sesuai dengan target pasarnya, bisa dibedakan berdasarkan umur konsumen, maupun jenis kelamin konsumen, kelas harga penjualan, dan budaya daerah. Referensi Firmansyah, A. 2019. Pemasaran produk dan merek planning & strategy. Pasuruan Penerbit Qiara Media.
Soal ini adalah kumpulan soal PKK atau produk kreatif dan kewirausahaan untuk kelas xi semester 2. Soal PKK ini terdiri dari 35 soal pilihan ganda atau multiple choice dengan pilihan jawaban a sampai e. Soal PKK atau soal produk kreatif dan kewirausahaan dapat digunakan sebagai soal ulangan harian, soal ulangan akhir sekolah UAS PKK atau soal uas produk kreatif dan kewirausahaan, soal penilaian akhir PKK atau soal penilaian akhir sekolah produk kreatif dan kewirausahaan. Soal PKK atau soal produk kreatif dan kewirausahaan ini sudah mengacu pada kurikulum 2013 revisi. Oleh karena itu kompetensi dasar yang digunakan pada soal ini sudah disesuaikan dengan kurikulum 2013 revisi. Soal PKK atau soal produk kreatif dan kewirausahaan menggunakan kompetensi utama yaitu Untuk lebih jelasnya, berikut merupakan soal PKK atau soal produk kreatif dan kewirausahaan. Soal PKK atau Soal Produk Kreatif dan Kewirausahaan 1. Dalam proses desain produk adalah membuat desain produk yang bermanfaat, istilah tersebut lebih dikenal dengan... a. Estetic b. Unobtrusive c. Makes a product usefull d. Long lasting e. Anvironmentally friendly 2. Kemasan yang tidak langsung bersentuhan dengan produk disebut. … a. Primer b. Sekunder c. Tersier d. Kuartener e. Dispossable 3. kemasan yang tahan suhu tinggi umumnya terbuat dari. ... a. kaca b. plastik c. karet d. logam dan gelas e. tanah liat 4. Kemasan yang ramah lingkungan adalah. ... a. As little design as possible b. Anvironmentally friendly c. Long lasting d. Makes a product understandable e. Aestetic 5. Kemasan yang langsung bersentuhan dengan produk disebut. … a. Primer b. Sekunder c. Tersier d. Kuartener e. Dispossable 6. Untuk membuat produk yang menarik diperlukan kreatifitas dalam bentuk. ... a. harga yang kompetitif b. tempat usaha yang strategis c. kualitas produk d. kemasan yang menarik e. penampilan produk 7. Dalam perusahaan apabila menginginkan produk atau usaha dapat bersaing dengan kompetitor yang lain maka harus memperhatikan beberapa hal yaitu..... a. Memahami kelemahan-kelemahan para pesaing b. Memahami keunggulan produk pesaing c. Memahami lingkungan perusahaan d. Memahami kebutuhan pelanggan di setiap segmen pasar e. Memahami kelebihan pesaing 8. Untuk membuat sebuah desain produk yang sesuai, maka kita perlu mengenali beberapa komponen yang terdapat pada produk. Komponen produk tersebut terdiri dari... a. Merek, harga dan manfaat b. Merek, harga dan kemasan c. Merek, ide dan harga d. Merek, ide dan kemasan e. Merek, harga, desain 9. Salah satu alasan utama dalam melakukan pengemasan adalah ….. a. Produk yang dikemas dapat lebih awet. b. Produk yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi c. Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan d. Sebagai media komunikasi suatu citra tertentu e. Produk yang dikemas untuk menutupi kekurangan 10. Secara umum kemasan memiliki fungsi, kecuali ….. a. Melindungi dan mengawetkan produk. b. Meningkatkan efisiensi. c. Sebagai identitas produk. d. Agar lebih menarik konsumen e. Agar terlihat berkualitas 11. Kertas yang digunakan untuk mengemas bahan pangan seperti mentega, margarine, daging dan kopi adalah ….. a. Kertas minyak b. Kertas Glasin c. Kertas Perkamen d. Kertas Lilin e. Kertas Tyvek 12. Daya tarik pada kemasan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu ….. a. Estetika dan desain b. Desain dan Visual c. Intrinsik dan Ekstrinsik d. Estetika dan Fungsional e. Jawaban a dan b benar 13. Kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok-kelompok kemasan lainnya disebut juga sebagai …. a. Kemasan Primer b. Kemasan Sekunder c. Kemasan Luar d. Kemasan Tersier e. Jawaban a dan b benar 14. Contoh kemasan yang bersifat kaku adalah …. a. Plastik dan Kertas b. Botol dan Kertas c. Kayu dan Logam d. Botol Plastik dan Gelas e. Botol dan logam 15. Tujuan bahan kemasan harus bersifat inert adalah ….. a. Agar mampu menahan air atau kelembaban udara di dalam kemasan b. Mudah dikerjakan secara massal dan harganya relatif murah c. Dapat mempertahankan warna, aroma, dan cita rasa produk d. Kemasan tidak mudah rusak e. Kemasan mudah dibentuk dan dicetak 16. Berdasarkan sifat perlindungan terhadap lingkungan, kaleng dan botol gelas tergolong dalam kemasan ….. a. Kemasan siap pakai b. Kemasan Hermetis c. Kemasan tahan Cahaya d. Kemasan tahan suhu tinggi e. Kemasan fleksibel 17. Faktor yang mempengaruhi desain produk adalah. ... a. Fungsi produk b. Warna produk c. Ukuran produk d. Tingkat persaingan e. Daya tahan produk 18. Standart dan spesifikasi produk meliputi. ... a. Sambungan b. Ukuran c. Bentuk d. Mutu e. Harga 19. Pada proses pembuatan prototype ada yang memiliki fungsi untuk proses pengujian fungsional dari produk yang dikenal dengan... a. Prototype rekayasa b. Prototype produk c. Rekayasa produk d. Rancangan produk e. Pengujian produk 20. Diagram Alur Proses Produksi disebut juga dengan.. a. Produk digital b. Production Flow Chart Diagram c. Tahapan produk d. Prototype e. Gambar produk 21. Istilah berikut merupakan model produk yang pertama yang akan dibuat, memperlihatkan bentuk serta fungsi yang sebenarnya, digunakan sebelum perusahaan memproduksi. Disebut. ... a. Produk b. Uji coba produk c. Prototype produk d. Gambar produk e. Rekayasa produk 22. Berikut merupakan tahap akhir dalam kegiatan Desain Produk merupakan pengertian dari a. Pembuatan gambar kerja b. Membuat sketsa c. Membuat software d. Mengolah Perusahaan e. Membuat denah 23. Bentuk dari produk yang akan dibuat akan terlihat jelas satu dengan yang lainnya merupakan pengertian dari a. Pembuatan gambar kerja b. Membuat sketsa c. Membuat software d. Mengolah Perusahaan e. Membuat denah 24. Salah satu tahapan – tahapan dalam merencanakan suatu produk, tahapan tersebut yaitu a. Membiarkan jika ada kerusakan b. Berpura pura tidak tahu c. Masa bodoh d. Memformulasikan hasil marketing research e. Membuat gambar kerja 25. Langkah pertama dalam menciptakan prototipe adalah untuk menciptakan. ... a. Alur b. Gambar c. Konsep sketsa rinci atau diagram d. Bangunan. e. Lapangan pekerjaan. 26. Kelebihan produk berupa jasa adalah. ... a. Menghasilkan produk dalam bentuk fisik b. Memiliki alur proses produksi yang jelas. c. Membutuhkan tempat untuk memajang hasil produk d. Tidak membutuhkan tempat untuk memajang hasil produk e. Membutuhkan promosi berupa testimoni 27. Desain produk hiasan harus memiliki nilai estetik dan .... a. Keindahan b. Kemahalan c. Keunikan d. Kabaikan e. Kekuatan 28. Untuk mengetahui produk yang diinginkan pelanggan, product designer dapat memperoleh data dari. ... a. Riset pemasaran b. Bagian penjulan c. Manajemen d. Personalia e. Manajer perusahaan 29. Sketsa dibuat untuk mempermudah dalam pembuatan. ... a. gambar kerja b. desain c. produk d. penjualan produk e. rancangan produk 30. Agar suatu proses desain efektif, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut, kecuali.... a. karakteristik produk selaras dengan kebutuhan pelanggan. b. Bisa memenuhi kebutuhan pelanggan. c. Penggunaan waktu secara efisien. d. Perkecil revisi yang diperlukan untuk membuat suatu desain yang dapat dikerjakan e. Melakukan pengembangan sesuai tuntutan pasar 31. Berikut kelebihan dari produk berupa barang antara lain. ... a. Membutuhkan tempat untuk memajang hasil produk b. Membutuhkan tempat untuk penyimpanan barang berupa gudang c. membutuhkan banyak karyawan d. menghemat gaji karyawan e. Memiliki alur proses produksi yang jela 32. Terdapat beberapa tahapan dalam proses produksi yaitu pengolahan bahan, pembentukan, perakitan dan proses... a. Pemasaran b. Pembentukan c. Finishing d. Painting e. Produk ` 33. Fase yang berfungsi menjembatani interaksi antara perusahaan dengan pelanggan yaitu. ... a. Perancangan produk b. Manufaktur c. Pemasaran d. Perancangan detail e. Perancangan konsep 34. Berikut yang tidak berkaitan dengan kegiatan produksi dalam teknik manufaktur yaitu. ... a. Desain produk b. Perancangan proses produksi c. Manajemen produksi d. Semua jawaban salah e. Jawaban b dan c salah 35. Prototype yang digunakan untuk menentukan kebutuhan dan metode produksi dan dibangun pada skala sesungguhnya adalah. ... a. Prototype produk b. Prototype rekayasa c. Rekayasa produk d. Rancangan produk e. Pengujian produk Berikut merupakan kunci jawaban soal PKK atau soal produk kreatif dan kewirausahaan
kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya adalah kemasan